UKG - Ujian Kompetensi
Guru online yang pertama kali diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengalami beberapa masalah dalam hal teknis maupun non teknis. Hal ini membuat kalangan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Kalimantan Tengah merasa prihatinan karena ternyata masih banyak guru
yang gagap teknologi (Gaptek) pada saat mengikuti uji kompetensi guru secara online. Kepala LPMP Kalimantan Tengah, Krisnayadi Toendan mengatakan dari hasil UKG hari pertama banyak guru yang tidak bisa mengoperasikan komputer dan fasilitas internet, terutama guru yang sudah lanjut usia.
Hal tersebut harus disikapi oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota agar bisa memberikan pelatihan dengan memprogramkan kegiatan, sehingga ke depan tidak ada lagi guru yang tidak mengerti kemajuan teknologi modern seperti sekarang ini. Namun semua itu akan percuma dan tidak akan ada gunanya dibuat serta diprogramkan pelatihan kalau kemauan para guru untuk belajar dan memahami komputer sama sekali tidak ada, meski hampir semua sekolah di daerah telah memiliki komputer.
Seharusnya guru yang sudah memiliki sertifikasi dan menerima tunjangan profesi dapat memanfaatnya tunjangan yang ada untuk meningkatkan kemampuan baik kursus komputer, diklat maupun yang berguna meningkatkan kompetensi. Akan tetapi justru sebaliknya, kebanyakan guru mempunyai pola pikir, tunjangan sertifikasi digunakan hanya untuk kebutuhan konsumtif.