Selasa, 17 September 2013

TONNIS - PERMAINAN OLAH RAGA BARU

Tonnis adalah olahraga baru yang memadukan badminton dengan tenis lapangan.Permainan tonis dimainkan dengan cara dan peraturan yang hampir sama dengan tenis. Tonis merupakan jenis permainan yang menggunakan alat yaitu bola kecil (kurang lebih sebesar bola tenis tapi lebih lentur) dan menggunakan Bad / paddle (pemukul yang terbuat dari kayu).  Permainan tonis dapat dilakukan dengan cara bermain tunggal maupun beregu bahkan tonnis dapat dijadikan dasar sebelum bermain tenis.


Tonnis pertama kali dicetuskan oleh Sri Haryono SPd MOr dan Drs Tri Nurharsono MPd, dosen FIK Unnes. Tonnis diperkenalkan dalam pameran olahraga di FIK Unnes, Desember 2005. Perkenalan sebatas dalam bentuk ekshibisi yang diperagakan kalangan mahasiswa FIK Unnes. Kemudian perkenalan dilanjutkan dalam bentuk kejuaraan yang diikuti guru-guru Olahraga Pendidikan Jasmani (Penjas) se-Jateng. Tonnis diusulkan ke Dinas P dan K Jateng untuk dijadikan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan baik di Porseni SD maupun Popda Jateng. Dengan demikian, diharapkan dalam beberapa tahun mendatang tonnis sudah memasyarakat. Setelah itu, diperkenalkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dalam bentuk ekshibisi bahkan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

Peralatan

Ukuran lapangan dan net yang digunakan sama dengan lapangan badminton. Bedanya, tonnis hanya butuh net setinggi 85 cm, hampir sama dengan tinggi jaring tenis lapangan. Satu lapangan hanya membutuhkan lahan dengan ukuran 13,40 meter dan lebar 6,10 meter. Raket terbuat dari kayu multiflex. Raket tonnis yang diberi nama paddle tersebut terbuat dari kayu multiflex dengan ketebalan papan 8-12 mm, panjang 32 cm keseluruhan, dengan pemukul lebar 20 cm, panjang 8 cm dilengkapi dengan tali sebagai pengaman. Juga bisa diberi lubang-lubang kecil, untuk mengurangi tekanan angin. Bentuk bola yang digunakan sama dengan bola tenis lapangan. Namun, agak ringan dan lebih lentur sehingga kalau dipukul lajunya tidak terlalu kecang seperti bola tenis.

Aturan Main

Aturan mainnya hampir sama dengan bulu tangkis. Pemenang pertandingan adalah yang lebih dahulu meraih angka 21. Ketika terjadi rubber set akan dilanjutkan pertandingan set ketiga.

Jika terjadi deuce 20-20, dicari keunggulan dua angka untuk menentukan kemenangan. Namun kalau sampai terjadi persaingan angka yang ketat setelah terjadi deuce, 21-21, 22-22, 23-23, sampai 24 - 24, atlet yang dapat mengumpulkan angka 25 lebih dahulu yang berhak memenangi pertandingan.

Untuk memimpin pertandingan, satu lapangan dijaga seorang wasit dibantu empat hakim garis. Aturan seperti itu berlaku untuk pertandingan nomor tunggal/ganda ataupun ganda campuran.

LAPANGAN TONNIS
Permainan tonnis dimainkan pada lapangan berbentuk segiempat dengan ukuran yang sama dengan lapangan bulu tangkis :
Panjang             : 13.40 meter
Lebarnya           : 6.10 meter
Tinggi net           : 80 centimeter
Tinggi tiang net   : 85 centimeter
Permukaan lapangan permainan tonnis dapat berupa : tanah liat, rumput, tegel ataupun cor semen. Batas batas lapangan atau garis selebar 5 centimeter.

Permainan tonnis dapat dilakukan oleh semua kelompok umur, yaitu :

Anak usia 6 – 12 tahun (lapangan sedikit berbeda)
 

Anak diatas usia 12 tahun 
 

BAD / PADDLE
Bad ini digunakan untuk memukul bola, terbuat dari papan kayu yang tidak mudah patah dengan ketebalan 8 – 12 milimeter , lebar 20 centimeter, panjang 24 centimeter, pegangan panjangnya 8 centimeter. Pada pegangan bad harus diberi pengaman berupa tali.

 
Permainan tonnis memiliki karakteristik tersendiri yang dapat digunakan untuk olahraga anak sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan bahkan masyarakat umum(Bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau dan mampu).

1 komentar:

Ase Satria mengatakan...

Sangat bermanfaat gan, Silahkan juga kunjungi

1. Olahraga Permainan Tonnis Dan Materi Pembelajarannya Dalam PJOK

2. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, tugas sekolah lengkap dengan jawaban dan materi perkuliahan (www.materibelajar.id)

Posting Komentar

Loading

 
Design by Dian Cakra Wiyatama