Rabu, 31 Oktober 2012

Tahun Depan, 70.000 PNS Baru Direkrut


Tahun depan akan ada sekitar 130.000 pegawai negeri di seluruh Indonesia yang pensiun. Karena itu, pemerintah akan merekrut pegawai baru untuk menggantikannya. Namun jumlah yang direkrut tidak sebanyak yang pensiun.
"Jumlah pegawai baru yang akan direkrut tahun depan hanya separuh dari jumlah pegawai yang pensiun, atau jumlahnya berkisar antara 65.000 orang sampai 70.000 orang," ucap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Azwar Abubakar usai pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi di Provinsi Maluku, di Ambon, Selasa (30/10/2012).
Penerimaan jumlah pegawai baru yang tidak sama dengan jumlah pegawai yang pensiun merupakan cara pemerintah untuk mengurangi jumlah pegawai negeri sipil di Indonesia. Terlalu banyaknya pegawai negeri sipil membuat anggaran terbebani karena sebagian besar tersedot untuk membayar gaji pegawai.

Jumlah pegawai yang diterima tahun depan pun akan disesuaikan dengan kebutuhan di pemerintahan.

"Penerimaan pegawai akan dilakukan secara transparan. Semua pegawai yang diterima harus betul-betul sesuai kebutuhan, tidak seperti dulu-dulu lagi yang diterima hanya karena memiliki kedekatan dengan pejabat di pemerintahan," jelasnya.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang hadir dalam acara pencanangan itu berharap tenaga pendidikan dan kesehatan diprioritaskan untuk ditambah di Maluku. "Ini penting untuk meningkatkan pembangunan pendidikan dan pelayanan kesehatan di seluruh Maluku," tambahnya. (koranFB/31/10/12)

Senin, 22 Oktober 2012

Tak Ada Lagi Mata Pelajaran IPA dan IPS di Tingkat SD



BANDUNG, - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membali menegaskan rencana mereka menyederhanakan kurikulum, baik tingkat SD, SMP maupun SMA.
Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Prof Dr Ir H Musliar Kasim MS, penederhanaan kurikulum ini akan direalisasikan mulai tahun ajaran 2013-2014. Untuk tingkat SD, dua mata
pelajaran, yakni Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tak lagi menjadi mata pelajaran tersendiri seperti yang selama ini berlaku.
Pada kurikulum baru nanti, kata Wamen, mata pelajaran SD hanya ada enam. "Yakni mata pelajaran Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan," ujarnya pada acara Pelatihan Pembangunan Karakter Bangsa melalui Kebudayaan kepada Guru dan Kepala Sekolah di Garden Permata Hotel, Jalan Lemahneundeut, Bandung, Minggu (21/10/2012).
Wamen mengatakan, penyederhanaan kurikulum ini bukan tanpa alasan. "Banyak masukan yang menyebutkan bahwa anak SD sekarang itu kalau mau ke sekolah harus membawa tas besar yang seperti troli karena memang banyak buku yang harus mereka bawa. Padahal, pada tingkat SD itu, anak-anak cukup belajar tentang ilmu-ilmu dasar," kata Musliar.
Meski IPA dan IPS tidak lagi masuk dalam mata pelajaran tersendiri, ilmu-ilmu yang selama ini dipelajari dalam kedua mate pelajaran itu, kata Wamen, tak sepenuhnya hilang.
Menurutnya, IPA dan IPS akan diintegrasikan dalam sejumlah mata pelajaran yang ada sebagai bentuk pengenalan. Sebagai contoh, sebut Wamen, mata pelajaran IPA bisa diterapkan pada anak didik melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia ketika murid-murid ditugaskan pergi ke taman atau kebun sekolah untuk membuat karya tulis.
"Dalam karya tulis itu selain mengajarkan menulis dalam Bahasa Indonesia yang baik, juga akan dikenalkan dengan jenis tanaman yang ada di taman sekolah," katanya.
Melalui penyederhanaan kurikulum tersebut diharapkan anak didik tingkat SD tidak lagi dijejali oleh banyaknya konten mata pelajaran, melainkan lebih banyak mendapat pendidikan karakter yang baik, logika berpikir dan pendidikan olah raga.
"Penyederhanaan kurikulum ini hingga sekarang masih dalam proses. Ya prosesnya sekarang ini baru sekitar 25 persen, tapi diharapkan tahun ini selesai dan tahun depan mulai melakukan penataran bagi guru-gurunya," kata Musliar.
Rencananya, perombakan kurikulum juga nantinya akan diterapkan bagi siswa SMP dan SMA. Untuk SMP, yang wajib tetap enam mata pelajaran seperti tingkat SD tapi kemudian akan ditambah Bahasa Inggris dan ilmu pengetahuan seperti IPA dan IPS. Adapun untuk tingkat SMA, ilmu pengetahuan akan dipecah. Untuk IPA akan ada mata pelajaran Matematika, Fisika dan Kimia. Untuk IPS akan ada mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi.
Wamen mengatakan, kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013. Nantinya kurikulum baru ini akan menitikberatkan pada mata pelajaran yang membentuk sikap untuk siswa SD, mengasah keterampilan untuk siswa SMP dan membangun pengetahuan untuk siswa SMA.(koranFB, 22/10/2012)

Rabu, 17 Oktober 2012

FORMULIR PENGAJUAN NISN BARU - FORMULIR A-1


NISN - Nomor Induk Siswa Nasional yang sangat dibutuh oleh siswa sekolah terutama Sekolah Dasar, kini menjadi bahan perbincangan dan pertannyaan dari banyak pihak, karena sulitnya mengurus NISN tersebut. Semua itu berdasarkan masa transisi peralihan pengurus/petugas NISN di tingkat pusat. Pengelolaan data base Nomor Induk Siswa Nasional (http://nisn.data.kemdiknas.go.id/page/data) sedang dalam proses dan sampai hari ini masih belum bisa diakses. Adapun proses pengajuan NISN dapat dilakukan dengan mengirimkan pengajuan ke: nisn_pdsp@yahoo.com

Download Formulir / Format NISN
Formulir A.1 - Pengajuan NISN Baru
XLS   PDF
Formulir A.2 - Pengajuan Edit Status
DOC   PDF
Formulir A.3 - Pengajuan Edit Siswa
DOC   PDF
Formulir A.4 - Edit NISN yang Ganda
DOC   PDF

Senin, 15 Oktober 2012

Kurikulum Baru untuk SD, Bahasa Inggris dihapus



Dari kurikulum SD yang akan direvisi dan wacana penghapusan Bahasa Inggris masih bakal diuji publik dulu. Wacana penghapusan mata pelajaran bahasa inggris dari kurikulum sekolah dasar (SD) ternyata masih simpang siur. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan, hingga saat ini, wacana tersebut masih dibahas dan belum ada keputusan final. "Jadi, yang berkembang di publik itu belum ada keputusan. Belum diputuskan nanti kurikulum SD itu seperti apa," Jelas Nuh ketika ditemui di gedung Kemendikbud, Jakarta (11/10).
Wakil Mendikbud Musliar Kasim mengatakan, bahasa Inggris akan ditiadakan dari kurikulum wajib siswa SD. Penghapusan tersebut diberlakukan pemerintah pada tahun ajaran 2013-2014. Alasanya, mata pelajaran tersebut membuat siswa tidak fokus mendalami kemampuan bahasa Indonesia.
Kurikulum untuk siswa SD rencananya didapatkan menjadi hanya enam mata pelajaran. Yakni, Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, Serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Namun, kurikulum itu baru disepakati untuk siswa kelas 1-3 saja

Kamis, 11 Oktober 2012

Kurikulum Baru - Hanya 6 Mata Pelajaran untuk SD Kelas 1-3



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengupayakan perombakan kurikulum semua jenjang sekolah untuk tahun ajaran 2013 -14. Jika sebelumnya rencana kurikulum untuk sekolah dasar (SD) menguat ke tujuh mata pelajaran, kini ada perubahan.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, mengatakan bahwa hanya akan ada enam mata pelajaran saja untuk para siswa SD dalam tahun ajaran mendatang. Namun, kepastian jumlah enam mata pelajaran ini masih disepakati hanya untuk kelas 1-3 SD saja.
"Yang disepakati (satu mata pelajaran) kelas 1-3 (SD) hilang. Untuk kelas 4-6 masih dibahas dan belum final," kata Musliar, di Park Hotel, Jakarta, Rabu (10/10/2012).
Adapun enam mata pelajaran yang akan diberikan pada siswa kelas 1-3 SD ini adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Sementara untuk mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak akan dihapus begitu saja melainkan akan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Menurut Musliar, mata pelajaran ilmu pengetahuan ini akan menjadi penggerak dan akan menarik mata pelajaran lain.
"Contohnya Bahasa Indonesia, selama ini ilmu kebahasaan kering. Dengan dimasukkan ilmu itu, bisa menjadi kalimat yang hidup. Kalau selama diajarkan hanya 'Ini Ibu Budi', enggak ada makna," jelas Musliar.
Perombakan kurikulum ini juga nantinya akan diterapkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk SMP, yang wajib tetap enam mata pelajaran seperti tingkat SD tapi kemudian akan ditambah Bahasa Inggris dan ilmu pengetahuan seperti IPA dan IPS.
"Untuk SMA, ilmu pengetahuan akan dipecah. Untuk IPA ada matematika, fisika dan kimia. Kalau IPS ada sosiologi dan antropologi. Tapi itu belum selesai dibahas," tandasnya.
Seperti diberitakan, kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013 dan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014. Nantinya kurikulum baru ini akan menitikberatkan pada mata pelajaran yang membentuk sikap untuk siswa SD, mengasah keterampilan untuk siswa SMP dan membangun pengetahuan untuk siswa SMA.
(dikutip dari KoranFB/11/10/12)

Minggu, 07 Oktober 2012

MATERI ON THE JOB LEARNING - OJL TAHUN 2012



On The Job Learning - OJL yang dilaksanakan Pengawas UPT TK dan SD Kecamatan Ngadirojo sudah mencapai tahap pelaporan. Direncanakan tanggal 9 Oktober 2012 akan dilaksanakan pelaporan / presentasi OJL di kota Malang secara bergiliran dari berbagai Kabupaten. Sdr. Drs. SUGIHARTO dan MISGIYANTO, S.Pd. yang mewakili pelaporan / presentasi OJL - On The Job Learning dari UPT TK dan SD Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Banyak sekali faktor dan materi yang harus disiapkan. Mulai dari PTS, Supervisi dan LKPS. Dan batasan waktu pengumpulan materi hanya 3 bulan. Dari semua materi yang sudah ter-rekam dan sudah disiapkan, kami dokumentasikan supaya jika ada dari teman pengawas lain ingin mencari materi On The Job Learning - OJL bisa mengunduh di sini. 

Jumat, 05 Oktober 2012

Pesangon Pensiun bukan gaji pensiun, dibayar satu kali.



Informasi tetang Pesangon Pensiun sudah beredar dikalangan pegawai negeri sipil, berita tersebut menjadi pembicaraan yang hangat setiap harinya. Para pegawai negeri sipil yang akan pensiun kedepan, tidak lagi menerima pensiunan (uang/gaji) mereka setiap bulan. Tapi Pemerintah akan langsung memberikan pesangon sekaligus, seperti pensiun karyawan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah berlaku. Hal tersebut sesuai Peraturan Menteri Keuangan yang terkait pemberian langsung pesangon PNS yang pensiun, yang sudah diterbitkan yaitu No:50/PMK.010/2012 tentang Iuran dan manfaat pensiun.

Seperti di kutip dari :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 50/PMK.010/2012
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN
Pasal 26 ayat (3) 
Dalam hal besarnya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kurang dari atau sama dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah),
Manfaat Pensiun tersebut dapat dibayarkan sekaligus.

Namun belum diketahui secara pasti kapan ini (Permenkeu tentang pesangon pensiun) akan terlaksana. Dan berita tentang UU ASN terbaru Oktober tahun 2012 belum sampai pada kami.

Sabtu, 08 September 2012

KEMENDIKBUD MENGEVALUASI KURIKULUM SD-SMA


Banyak persoalan yang muncul pada dunia pendidikan seperti buku pelajaran siswa SD berbau gambar kekerasan, pornografi dan sebagainya. Mendikbud melakukan tindakan preventif dengan program evaluasi kurikulum.
 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mengevaluasi kurikulum pendidikan yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Evaluasi ini melibatkan tokoh pendidikan, tokoh agama, masyarakat, psikolog, dan sejumlah kalangan lain.

Evaluasi itu dilakukan, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, karena banyak persoalan di masyarakat yang erat kaitannya dengan pendidikan. ”Misalnya, mengapa anak-anak sekolah sering tawuran? Apakah pendidikan karakternya kurang? Waktu senggangnya terlalu banyak? Atau faktor lain,” kata Nuh. Melalui evaluasi, nanti akan diketahui akar persoalan dan solusinya.

Begitupun dengan kemampuan bahasa Inggris di kalangan siswa yang umumnya masih kurang. Padahal, pelajaran Bahasa Inggris disampaikan setidaknya enam tahun pada jenjang SMP dan SMA, bahkan ada yang mulai sekolah dasar.

Dievaluasi pula jumlah mata pelajaran di sekolah yang dinilai terlalu banyak. Di SMA saja, jumlah pelajaran yang harus ditempuh siswa sekitar 17 mata pelajaran.

”Apakah perlu sebanyak itu? Lalu apa hasilnya bagi peningkatan kualitas siswa? Ini yang sedang dievaluasi,” kata Nuh.

Efektivitas pembelajaran

Evaluasi itu dilakukan, kata Nuh, untuk efektivitas pembelajaran. Karena itu, selain evaluasi, juga dilakukan uji coba dan perbandingan di sejumlah sekolah dengan mengubah jam belajar dari 23 jam per minggu menjadi 30 jam.

”Tapi jumlah mata pelajaran dikurangi atau dipadatkan dengan cara digabung,” kata Nuh yang didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Hamid Muhammad serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Syawal Gultom.

Secara keseluruhan, evaluasi kurikulum itu meliputi standar isi, proses, evaluasi, dan kompetensi.

Agar evaluasi bersifat independen dan hasilnya akurat, kata Nuh, berbagai profesi dan keahlian dilibatkan. Di sisi lain, Kemdikbud juga membentuk tim evaluasi sendiri. Hasil evaluasi kedua tim ini nantinya akan dipadukan untuk mencari solusi terbaik.

Jika nanti digunakan kurikulum baru, kurikulum itu juga bukan adaptasi dari kurikulum asing karena tidak akan selalu sesuai untuk kondisi di Indonesia. ”Dari kajian kami, sekolah yang full day cenderung lebih bagus hasilnya. Anak-anak jelas kegiatannya,” kata Nuh.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad mengatakan, karena evaluasi masih berlangsung, sampai saat ini belum ada keputusan tentang rencana penambahan jam belajar.

Meski demikian, uji coba menambah jam belajar siswa sudah dilakukan di sejumlah sekolah.

”Sedang dikaji kemungkinan jumlah mata pelajaran dikurangi atau digabung untuk mengurangi beban siswa,” kata Hamid.

sumber : kompas.com

Minggu, 05 Agustus 2012

MASIH BANYAK GURU GAGAP TEKNOLOGI, LPMP PRIHATIN



UKG - Ujian Kompetensi Guru online yang pertama kali diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalami beberapa masalah dalam hal teknis maupun non teknis. Hal ini membuat kalangan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Tengah merasa prihatinan karena ternyata masih banyak guru yang gagap teknologi (Gaptek) pada saat mengikuti uji kompetensi guru secara online. Kepala LPMP Kalimantan Tengah, Krisnayadi Toendan mengatakan dari hasil UKG  hari pertama banyak guru yang tidak bisa mengoperasikan komputer dan fasilitas internet, terutama guru yang sudah lanjut usia.

Hal tersebut harus disikapi oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota agar bisa memberikan pelatihan dengan memprogramkan kegiatan, sehingga ke depan tidak ada lagi guru yang tidak mengerti kemajuan teknologi modern seperti sekarang ini. Namun semua itu akan percuma dan tidak akan ada gunanya dibuat serta diprogramkan pelatihan kalau kemauan para guru untuk belajar dan memahami komputer sama sekali tidak ada, meski hampir semua sekolah di daerah telah memiliki komputer.

Seharusnya guru yang sudah memiliki sertifikasi dan menerima tunjangan profesi dapat memanfaatnya tunjangan yang ada untuk meningkatkan kemampuan baik kursus komputer, diklat maupun yang berguna meningkatkan kompetensi. Akan tetapi justru sebaliknya, kebanyakan guru mempunyai pola pikir, tunjangan sertifikasi digunakan hanya untuk kebutuhan konsumtif.

Rabu, 01 Agustus 2012

Pembayaran Pensiun PNS Bebankan Anggaran Negara


Pembayaran pensiun para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dirasa sangat membebankan anggaran negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan memberikan perhatian khusus pada masalah ini.
Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Agus Suprijanto mengungkapkan, saat ini pemerintah memiliki dua pilihan, yakni pembiayaan dengan pay as you go, dan pembiayaan penuh (fully funded).
Menurut dia, fully funded memerlukan anggaran besar pada awalnya. "Karena kalau fully funded itu besar, bisa ratusan triliun. Tapi idealnya fully funded, karena kita masyarakat besar," kata dia di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (31/7/2012) malam.

Menurut dia, saat ini pemerintah telah mempersiapkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk menerapkan pembiayaan tersebut. "Pada 1900 berapa itu, kita pernah terapkan. Kita terapkan fully funded selama periode 10 tahun. Tapi dana yang terkumpul habis," katanya.
Lebih jauh dia mengungkapkan, jika dipaksakan, maka fully funded juga dapat menekan anggaran negara. Pasalnya, jika angkatan kerja habis, dan para pensiun lebih banyak dari angkatan kerja, maka dana yang terkumpul tidak sanggup untuk menopang pembiayaan.
"Seperti di Eropa. Eropa jebol karena fiskal enggak kuat menanggung itu, karena pakai fully funded. Angkatan kerja mereka sedikit yang pensiun banyak," tukas dia. (okezone)
Loading

 
Design by Dian Cakra Wiyatama