Dalam hal mengajar, Guru dituntut untuk kreatif, inovatif serta berprestasi. Seperti halnya dengan diadakannya program pemerintah tentang Sertifikasi Guru. Sertifikasi Guru ini diharapkan mampu menyaring dan menilai Guru yang berprestasi atau yang kurang berprestasi, sehingga semua guru diharapkan menjadi Guru yang Profesional di bidangnya.
Sebenarnya banyak sekali Guru-guru yang kreatif, inovatif dan berprestasi sekaligus mampu mengikuti perkembangan teknologi khususnya komputer. Diantaranya guru dari SMA Negeri 1 Prembun, Kebumen, Jawa Tengah ini mampu menciptakan software berupa musik gamelan. Gamelan yang berwujud logam di konversi menjadi software "gamelan virtual" yang sangat menarik dan atraktif. Dia adalah Joko Triyono. Joko yang guru kesenian ini menciptakan gamelan virtual karena prihatin
dengan fasilitas musik gamelan di sekolah yang sering tidak ada. "Perangkat gamelan itu harganya mahal, jadi jarang sekolah yang
mempunyai alat itu," ujar Joko memberi salah satu alasan ia membuat
gamelan virtual. Dengan gamelan virtual ini, Joko sangat memudahkan
mengajar anak didiknya tentang musik gamelan. Siswa tinggal memencet
keyboard maupun mouse komputer sesuai dengan musik gamelan yang diinginkan.
Selain Joko Triyono, ada lagi Heru Suseno. Guru SMA Negeri II Madiun, Jawa Timur ini menciptakan
animasi virtual tentang ilmu fisika. Heru yang lulusan Universitas
Negeri Malang tahun 2000 itu menciptakan alat bantu pelajaran fisika
sehingga mudah dipelajari dan menyenangkan. Bahkan, di dalam ciptaan
Heru ini ditambahkan aplikasi yang diunduh dari YouTube berupa ledakan
bom. "Jadi anak didik akan lebih tahu jika bom yang terbuat dari
senyawa kimia itu meledak," ujar Heru Suseno menerangkan.
Tidak hanya guru SMA, ternyata seorang guru taman kanak-kanak (TK) dari Semarang, Jawa Tengah juga
termasuk kreatif. Nura Uma Anissa, yaitu Guru Taman Kanak-Kanak Islam Al
Azhar 22 ini menciptakan alat peraga berupa Mari Mengenal Indonesia.
Melalui animasi ciptaannya itu, anak-anak diajak mengenal berbagai
macam kebudayaan termasuk baju adat di Indonesia. Animasi yang
sederhana dan menarik itu dilengkapi dengan musik sebagai latar
belakang serta tampilan video juga ada didalamnya. Untuk membuat materi ajar ini, Nura benar-benar kreatif.
Untuk baju adat misalnya, ia benar-benar mengambil gambar anak didiknya
yang sedang memakai baju adat melalui camera handycam. Bahkan utuk
pengisian suara juga ia lakukan sendiri. Dengan karya ciptaannya ini, Nura baru-baru ini terpilih sebagai Runner Up
Innovation in Challenging Microsoft Partners in Learning Asia Pasific
Forum yang digelar di Selandia Baru. Bahkan pada bulan November mendatang Nura akan berangkat ke Athena, Yunani untuk lomba pada tingkat dunia.
Dari guru SD, yang mungkin tidak terbayangkan adalah apa yang dilakukan oleh Estu Pitarto.
Pak Guru Estu yang saat ini mengajar di SD Islam Al Azhar 14 Semarang,
Jawa Tengah ini menciptakan software animasi yang mengangkat kebudayaan
Jawa yang diberi judul ”Ayo, Sinau Aksara Jawa” atau Ayo, Belajar
Huruf Jawa. Karya pria berusia 29 tahun dan lulusan IKIP Veteran
Semarang ini benar-benar orisinil. Sejak dini anak-anak diajak belajar
dan bermain mengenal huruf-huruf Jawa yang sudah mulai punah. Atas
ciptaannya ini Estu Pitarto baru-baru ini terpilih sebagai Juara I
Kategori Most Innovative Teacher Competition 2011 yang digelar
Microsoft Indonesia. Dan, Estu juga menjadi juara pada lomba yang sama
di tingkat Asia Pasifik. Atas prestasinya itu, Estu berhak mewakili
guru-guru di Indonesia untuk berlomba di tingkat dunia pada November
2012 mendatang yang akan diadakan di Athena, Yunani.
Salut untuk guru-guru yang kreatif, kita doakan bersama agar guru-guru yang berprestasi itu bisa berhasil di tingkat dunia.